Hati-Hati !!! Menghisap Shisha Ramai-ramai, Beresiko Tertular TBC


Pada dasarnya kuman (TBC atau TB) sulit menular, bahkan langka sekali ditularkan melalui alat makan. Tapi bergantian menghisap shisha atau hookah ternyata terbukti bisa menularkan penyakit (TBC atau TB).

Health Promotion Board di Singapura sekarang ini sedang memberi perhatian khusus pada shisha (hookah) atau water pipe. Alat untuk menghisap tembakau ini dianggap lebih aman dari rokok biasa karena mempunyai rasa buah-buahan, sehingga banyak disukai anak muda.


Padahal menurut berbagai penelitian, shisha sama sekali tidak lebih aman dibandingkan rokok. Bahkan karena dianggap aman, pengguna cenderung menghisapnya lebih dalam dan pada akhirnya racun yang terhisap menjadi jauh lebih banyak daripada saat menghisap rokok biasa.

Bukan hanya racunnya yang berbahaya, tradisi menghisap shisha yang biasanya dilakukan secara berkelompok juga memiliki risiko lain. Jika tidak sering-sering dibersihkan, shisha bisa menularkan kuman-kuman berbahaya termasuk TBC yang menular lewat droplet atau bercak dahak.

Sepintas agak berlebihan, sebab biasanya kuman TBC hanya menular lewat kontak langsung dengan lendir pernapasan dan bahkan tidak mudah menular lewat alat makan. Namun bagaimanapun, para ahli mengatakan bahwa risiko penularan TBC lewat shisha sama sekali bukan mitos.

"Kalau Anda google 'water pipe and TB' maka ada banyak sekali artikel yang menegaskan risiko tersebut," kata Dr Judith Mackay, salah seorang penulis buku The Tobacco Atlas kepada detikHealth usai mempresentasikan bukunya dalam 15th World Conference on Tobacco or Health di Suntec Convention Center Singapura, Jumat (23/3/2012).

Seperti apapun bentuk alatnya, asap yang dihirup melalui shisha sama saja dengan asap rokok karena sama-sama berasal dari pembakaran tembakau. Seperti diberitakan sebelumnya, asap rokok atau tembakau dapat meningkatkan risiko infeksi TBC hingga 2 kali lipat.

Saat menggunakan shisha, bukan hanya asapnya yang membuat risiko infeksi meningkat. Droplet atau bercak dahak yang kemungkinan menempel di pipa atau alat hisap bisa ikut terhisap oleh pemakai shisha selanjutnya, yang daya tahan tubuhnya menurun akibat pengaruh asap tembakau.

Karena risikonya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rokok biasa, shisha perlu pengawasan yang sangat serius supaya kaum remaja tidak mudah mendapatkanya. Contohnya seperti di Mesir , merokok dengan shisha dikenai pajak 100 persen sementara rokok biasa pajaknya malah hanya 70 persen.

SHARE ON:

Hello guys, I'm Tien Tran, a freelance web designer and Wordpress nerd. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae.

    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment